"Om, jangan," tolak Nana dengan wajah sendunya. Bukannya Arkan menghentikan aksinya, Arkan semakin b*******h saat mendengar suara biasa Nana, namun terdengar memanjakan di telinganya. Arkan langsung memijat salah satu balon Nana, hingga Nana tanpa sengaja kelepasan mendesah. "Ahh, Om…" desah Nana yang tanpa sengaja. Nana berusaha menutup mulutnya dengan salah satu tangannya, namun dengan cepat Arkan menahan tangan Nana, agar Nana tidak bisa menutup mulutnya. "Aku sangat mencintaimu, Sayang." Ujar Arkan sambil terus memijat salah satu balon besar Nana, yang tanpa ada penghalangnya. Nana memejamkan matanya, dan menutup bibirnya rapat, berusaha untuk tidak kelepasan suara laknat lagi. Arkan menatap mata Nana yang tertutup rapat, dan langsung menjilatinya seperti seorang anak yang sedang men