Sean menyusul Becca yang sudah duduk di meja makan, para pekerja Mansion mulai mengatur sarapan mereka. Falisa kemudian datang membawa Abigail yang masih memakai baju tidurnya, langsung saja Sean bangun, mengambilnya. “Dudukkan saja dia di kursi miliknya,” ujar Becca, menuangkan teh ke cangkirnya dan Sean. “Dia tidak mau,” Abigail malah memeluk ayahnya. Membuat Sean membawa duduk bersamanya. “Abi menangis hampir seharian kemarin, dia mencari keberadaanmu.” Falisa diminta Becca dan Sean untuk duduk, bergabung makan pagi bersama. Falisa menurut, “kurasa jika ikatan batin Abigail dengan Tuan Sean memang sudah erat. Ia bisa tahu jika ancaman besar sedang dihadapi ayahnya.” Pendapat Falisa. Becca mengangguk, “ya, aku berpikir serupa.” Becca mencicipi tehnya, kemudian kembali bicara
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari