Sean terbangun, matanya terbuka mencoba kenali keberadaannya. Dia berada dikamarnya. Ia berubah duduk, menyadari dirinya hanya menggunakan celana pendeknya, tanpa pakaian atasnya. “Kau sudah bangun?” Suara itu membuat Sean mendongak. Ia mencari keberadaan seseorang tersebut, ternyata tengah menatapnya lekat. “Kau” ia linglung, “sepagi ini, kau di sini?” “Ya,” angguknya. Dia menatap Sean yang terlihat bingung, sampai memijat keningnya. “Aku yakin jika kau tidak ingat apa pun yang telah terjadi semalam?" tanyanya lagi. Sean mengernyitkan kening sambil menurunkan tangannya, “apa yang terjadi? Sebentar, aku merasa pening sekaligus tubuhku terasa panas setelah makan malam dengan Claudia. Lalu aku butuh ke kamar mandi, dia membantuku...” suara Sean memelan di akhir kalimatnya, kemudia