“Apa maksudmu, menghakimiku?” ia bertanya, suaranya masih mencicit seperti tikus yang sudah terpojok, siap di tangkap jadi mangsa yang empuk seekor kucing. “Kuyakin kau tahu maksudnya.” Jawabnya tanpa memperjelas. Claudia menyeka air matanya, lalu kemudian ia penasaran satu hal, “siapa wanita itu? Yang kau bilang, istrimu?” “Kau akan segera tahu nanti,” karena Sean tidak akan lagi menyembunyikan Becca. Claudia menatap Sean, “kau mempermainkan aku—“ “Bukan aku, tapi Edgar. Aku sudah menolak hubungan ini, Edgar yang memaksaku setuju bertunangan denganmu.” Kenyataan lain Sean sampaikan. Claudia menangis terisak. Mendengarnya. Sungguh ia menyesal semalam memasukkan obat ke dalam minuman Sean, alih-alih bisa mendapatkannya, justru ia semakin dibenci dan dipaksa mengakhiri hubungan m