Extra Part 1

1926 Kata

Sean memasuki mobilnya, “kita langsung pulang,” Belakangan banyak yang terjadi, pekerjaan yang tidak ada habisnya buat ayah satu anak itu tidak bisa meluangkan waktu untuk bermain dengan putrinya. Sean baru saja sampai kembali ke New York. Dia bersandar dengan kedua tangan bersedekap di dadanya, menatap jalanan New York yang padat. “Cari jalan yang tidak macet, Bob!” “Semua sedang jam padat, Tuan.” Sean berdecak. “Anda ingin segera sampai?” “Ya, sudah merindukan sekali istri dan putriku.” Hampir delapan hari Sean meninggalkan New York. Putrinya yang tengah demam membuatnya tak bisa mengajak mereka dalam perjalanan bisnisnya. Sean baru memikirkan kala ponselnya berdering, dengan cepat dia mengambil dan tersenyum ketika nomor istrinya melakukan panggilan video. Dia cepat-cepat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN