“SEAN!” Satu nama orang tercinta terlepas dari bibirnya bersamaan dengan mata yang terbuka, napasnya terengah-engah, ia tidur namun rasanya seperti baru saja lari dikejar-kejar hewan buas. Becca pun duduk, mengusap wajahnya lalu menyisir rambut dengan jemarinya. “Hanya mimpi ternyata,” “Bec,” Sean yang baru memasuki kamar melihat istrinya bangun, terduduk sambil terlihat mematung bingung. Setahunya Becca sudah tidur tadi, sementara ia ada beberapa hal yang harus diperiksa dan kerjakan. Becca mendongak, netranya beradu tatap dengan sang suami. Sean menghidupkan lampu agar lebih terang, Becca seketika turun dan berlari cepat, menubrukkan diri pada Sean yang bingung namun tetap memeluk tubuh istrinya yang gemetar. “Mimpi buruk, sayang?” tanya Sean lembut sambil meraih wajah Becca, me