Amir masih hidup meskipun sudah nyaris kehabisan napas, pria itu masih terbatuk-batuk dan memuntahkan dara segar dari mulutnya. Evan memberinya minum dan menunggunya tenang sebentar sebelum kemudian dia membawa tubuh kurus Amir ke dalam sel. "Siapa yang melakukanya?" tanya Evan dan pria kurus itu langsung menggeleng. "Jangan hiraukan mereka." "Aku tidak bisa membiarkan hal seperti ini!" tegas Evan tidak terima dan memang akan mencari siapapun yang telah memukul Amir. "Maafkan aku." Evan tahu Amir diserang karena dirinya. "Aku tidak apa-apa dan tidak ada yang mencariku jika aku mati." Dari kata-katanya seolah Amir memang berada di tempat ini untuk menunggu kematian. "Jaga saja dirimu karena kau punya istri dan keluarga yang masih menunggu." Evan juga bercerita mengenai ayahnya kepad