Dom tahu Amanda pasti akan membalas, dia benar-benar sedang menantang batas pertahanan diri seorang pria. Bisa Dom bayangkan ketika dua gumpalan daging lembut dengan dua puncak merona itu kali ini cuma terbalut pakaian tidur tipis yang tidak terlalu berguna. Bagaimanapun dia seorang pria mustahil jika ia tidak ingin meremasnya setalah menerjang tumpukan bantal sialan yang dibuat Amanda. Dom mulai bergerak gelisah sementara Amanda tidak bergeming cukup menyimak saja dan merasa menang karena mustahil pria akan tahan tidak berbuat apa-apa. Rongga d**a mereka sebenarnya sedang sama-sama panas dengan jantung berdetak tiga kali lebih kencang. Amanda tahu jika Dom sampai menerjangnya diapun juga tidak bisa berbuat apa-apa. Walaupun pura-pura berani sebenarnya Amanda pengecut karena ingat bisa seg