Matahari terik, suara camar dan deburan ombak makin menyempurnakan udara kering yang seperti menguap. "Makanlah dulu." Dom mendekati Amanda yang sejak kemarin belum mau makan dan hanya duduk di dekat jendela untuk menunjukkan kemarahannya. "Kau harus makan." Sebenarnya Dom juga masih kesal tapi melihat Amanda tidak mau makan ternyata tetap membuatnya khawatir. "Aku mual." Bahkan Amanda tidak menoleh dan masih memandang ke luar jendela tanpa mau menatap pria yang sedang bicara dengannya. Dom membawa sebutir apel untuk dia potong dengan pisau kecil. "Kau tidak perlu melakukan itu aku bisa memotong sendiri!" tolak Amanda tapi Dom tetap memotong apelnya. "Aku tidak mau kita bertengkar," Dom yang bicara masih sambil memotong apelnya. "Tapi tindakanmu tidak menunjukkan hal itu!" tolak Ama