69

1742 Kata

“Mama jangan pernah menghina Ira di depan Dhav,” gerutu Dhav bangkit menjauhi mamanya. “Mama tidak akan ngelarang kamu dekat sama siapa pun, asalkan perempuan itu selevel dengan keluarga kita, cam kan itu Dhav!” tegas Lina, lalu pergi keluar dari ruangan Dhav, berbicara lama-lama dengan Dhav tentang Ira hanya akan membuat tensinya makin tinggi. *** Alan pulang ke rumahnya dengan wajah lelah, Saira yang sedang duduk santai di teras menyambut kedatangan Alan. “Kamu kenapa? Seperti tidak b*******h hari ini, biasanya kamu selalu terlihat bahagia, apa lagi selama kamu pacaran sama sekretaris kamu, mama hampir gaak pernah melihat kamu murung seperti ini,” tegur Saira memperhatikan Alan dengan seksama. “Ira tadi kena pukulan dari geng motor karna bantuin Alan Ma,” jawab Alan dengan berat.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN