Alan dan Ira berangkat bersama, Alan memilih menyetir sendiri mobilnya, dia ingin mengantar Ira sampai ke kampus. “Ira masuk dulu Mas ya, mas hati-hati di jalan,” ucap Ira sambil mencium tangan Alan saat mereka sudah sampai di depan pintu gerbang kampus. “Iya Sayang, kalau sudah keluar kabari Mas ya, biar Mas jemput,” jawab Alan sambil mengelus kepala Ira dengan lembut. Ira keluar dari dalam mobil dan menunggui Alan yang akan segera melajukan kembali mobilnya, tapi Alan dan Ira sama-sama masih tak bergerak dari tempat mereka. Alan menurunkan kaca mobilnya. “Ada apa lagi Sayang?” tanya Alan. “Tidak ada, saya tunggui Mas berangkat,” jawab Alan. “Oh, Mas tunggui kamu masuk ke kampus,” ucap Alan membuat Ira terkekeh. “Ya sudah kalau begitu saya masuk dulu,” tutur Ira sambil melambaikan

