Rania POV Kata-kata rindu yang Rizky ucapkan barusan masih terngiang-ngiang di telingaku, lembut, hangat seperti nyanyian merdu yang selama beberapa bulan ini , ingin ku dengar di hatiku. Dia merindukanku. Dia menginginkanku. Dia ingin aku ikut bersamanya ke Medan, membangun hidup bersama, menjadi keluarganya. Tapi baru saja nyanyian itu mulai turun perlahan dari telinga ke dadaku, menelusup ke tempat paling rapuh- tempat yang bernama harapan, di sanalah keraguan mulai kembali menyergap. Apakah kata-katanya tulus, atau hanya karena Amelia sudah menjadi istri orang lain? Apakah dia memilihku karena tak ada lagi jalan untuk kembali kepada perempuan yang dulu pernah dia cintai? Apakah dia sadar, bahwa Amelia sekarang adalah istri Samuel, anak yang merupakan darah dagingnya sendiri? Anak dar

