Cinta Untuk Keluarga

1207 Kata

Amelia POV Aku mendengar langkah kaki Samuel di koridor sebelum pintu kamar terbuka perlahan. Dia masuk dengan wajah yang jauh lebih tenang dibandingkan saat menerima amplop titipan ajudan Amran dari Pak Satpam tadi. Langkahnya ringan, bahunya tidak lagi tegang seperti sebelum berbicara dengan Papa Rizky. Barangkali, percakapan empat mata itu sedikit meredakan galau di hatinya. Aku memutuskan untuk tidak langsung bertanya. Kadang, sebagai istri, kita tidak perlu tahu semua hal. Ada kalanya, para suami butuh ruang untuk menyimpan percakapan antar lelaki. seperti kita, para istri, yang juga punya obrolan khas perempuan yang tak selalu dibagikan kepada mereka para suami. Jadi aku hanya tersenyum saat Samuel menghampiri, lalu kembali fokus pada pekerjaanku di sudut kamar. “Lagi apa, Mel?” t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN