Rania POV *Satu jam sebelumnya* Ruang perawatan hening, tapi tidak dengan hatiku. Hatiku bergemuruh seperti ombak yang menerjang daratan saat laut pasang. Rizky, yang tadi histeris setelah melihat Amelia pingsan, kini terbaring tenang. Bukan karena keadaannya membaik, melainkan karena efek obat penenang yang baru saja disuntikkan oleh Dokter David. Meski tampak tidur, ekspresi wajahnya masih tegang seolah otaknya tetap menggeliat dalam kekacauan yang tidak bisa kita lihat. “Otaknya terlalu banyak menanggung tekanan,” gumam Dokter David sambil memeriksa monitor detak jantung. “ Saya hanya bisa kasih dosis minimal. Lebih dari itu, tidak boleh lagi diberikan karena overdosis dan tubuhnya akan kebal dengan obat penenang karena uda terlalu banyak yang disuntikkan padanya sejak dari kem

