Pintu lift terbuka perlahan, mengeluarkan sosok seorang pria dengan kulit sedikit gelap, mengenakan pakaian pasien rumah sakit. Wajahnya tampak bingung dan linglung. Tatapannya kosong tapi gerak tubuhnya gelisah, seolah ada satu hal yang menguasai pikirannya. Langkahnya tertatih namun penuh dorongan dari dalam diri. Ia menyusuri lorong rumah sakit dan masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat. Satu per satu tirai tempat tidur pasien ia buka dengan gugup, matanya menelisik setiap wajah. Namun orang yang ia cari… Tidak ada. Matanya tampak nanar, melihat sesuatu yang tidak familiar di hadapannya. Mengapa ada layar televisi di depan nurse station? Mungkin pimpinan rumah sakit ini, sangat baik sampai menyediakan hiburan untuk para susternya, agar bisa menikmati TV saat istirahat. Di layar televi

