Samuel POV Tirai bilik IGD ditarik rapat. Seorang dokter mendekat dan mengangkat tangan, isyarat tegas agar aku tidak bisa ikut masuk. Aku hanya bisa berdiri limbung, berhenti di ambang ruang penanganan, tubuhku menegang, pikiranku kalut. Di balik tirai itu, Amelia istriku sedang ditangani tim medis. Dan meskipun aku seorang dokter, hari ini aku merasa seperti orang asing di rumah sakit ini. Otakku buntu. Tidak ada satu pun teori kedokteran yang bisa menenangkan diriku. Tidak ada satu pun kemungkinan diagnosis yang muncul di otakku yang bisa memberi kepastian. Otakku terasa kosong melompong. Apakah ini pendarahan karena pre-menopause? Atau sesuatu yang lebih serius? Endometriosis? Mioma? Bahkan... kanker? Semua kemungkinan aku putar ulang di kepala, tapi tak satu pun benar-benar terasa

