Kepanikan

1049 Kata

Samuel POV Ruang tunggu keluarga di rumah sakit ini terasa dingin dan sunyi. Hanya suara sepatu perawat yang lalu-lalang dan suara tetesan infus yang kadang terdengar dari ruang sebelah. Aku dan Rania duduk di bangku panjang, menunggu Ricky yang di antar Amelia sedang menjalani proses MRI. Aku dan Rania berbincang ringan Berbincang apa saja untuk menghabiskan waktu , tentang masa depan Samudra, cita-citanya menjadi dokter, hingga hal-hal kecil yang entah kenapa justru terasa paling menenangkan untuk dibicarakan. Tapi justru dari obrolan ringan itulah, aku mulai benar-benar mengenal siapa Rania sebenarnya. "Samudra tuh rajin, ya?" kataku membuka percakapan lagi. Rania tersenyum. "Iya... dia nggak pernah disuruh belajar. Mungkin karena aku juga nggak pernah maksa. Dia tumbuh aja gitu dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN