“Oi, Sanak*..” panggil Gilang pada sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Sultan Azka Lazuardy Jebat. Gilang baru saja selesai mengantarkan Abang dan calon Kakak iparnya ke bandara. Kemudian karena kangen pada Azka yang selama beberapa hari ini ia abaikan, Gilang sengaja mengelilingi kampus untuk menemukannya. *Sanak = dunsanak = saudara. “Oi, Lanci*,” dengus Azka sambil memutihkan mata melihat sahabatnya itu. Bagaimana ia tidak marah? Gilang merahasialan berita besar ini darinya sehingga Azka seperti orang luar yang tidak perlu tau apa-apa. Bahkan Bang Ramdan saja tau. Seperti yang barusan Gilang katakan, mereka akan menjadi saudara. *Lanci = lancir*k = dubur atau bisa juga diartikan sebagai kata kotor. “Bakasam bana Sutan jo, Ambo nampaknyo.” (Kayaknya ada yang marah betul nih padaku.) “B