Fateh menatap wanita yang sekarang mulai suka ia panggil dengan sebutan istrinya itu dengan mata sedikit memicing. Setelah perayaan ulang tahun ini selesai ia akan membawa Nia kembali ke kamar karena ia butuh penjelasan. Awas saja kalau semua yang wanita itu katakan selama hampir satu setengah jam hanya bualan saja. “Ayah kapan pulang?” tanya Fateh pada Ayahnya yang sudah berada di antara Fay dan anak-anaknya. Namun pertanyaannya dibiarkan begitu saja karena semua orang termasuk Denis sang Abang ipar menyanyikan lagu ulang tahun untuknya. Fateh sudah berdecak kecil ketika Nia mencubit perutnya. Menoleh kepada wanita yang lebih pendek darinya itu, Fateh kemudian menggerakkan tangan kirinya untuk menarik Nia mendekat. Membuat wanita itu menempel padanya dan mau tidak mau balas melingkarkan

