Hate You 132

1390 Kata

 Nia maklum kenapa Fateh sampai terheran-heran melihatnya menangis. Si Boddoh itu bahkan sengaja sekali mengejek Nia. ‘Kamu pas tau mau dicerein nangis ga sih? Aku kok ya ngerasa kaya kalah saing gitu sama Om Bayu.’ Begitu katanya. Dan kata-kata Fateh ini bertolak belakang dengan apa yang pria itu lakukan. Mulutnya mengejek namun tangannya dengan setia menyeka tangis yang turun di pipi sang istri. Belakangan, Nia merasa sudah mulai banyak orang dalam hidupnya. Awalnya hidup Nia hanya tentang Aini. Ia menjadi Aini yang sempurna untuk semua orang. Bukan berarti Nia tidak suka menjadi Aini. Ia suka menjadi tuan putri. Namun untuk menjadi tuan putri, ia harus membayar mahal. Nia harus mengubur identitasnya dan tidak membiarkan seorang pun kecuali Ramdan mengetahuinya. Kemudian Fateh datang k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN