Hate You 154

1505 Kata

“Astaga iya, aku menangis ya?” hanya kalimat itu yang Fateh dapatkan plus tawa bodoh dari wanita itu yang gagal membohonginya. Aini benar-benar tidak membiarkan Fateh mengetahui apapun karena setelah itu sang istri langsung bangkit. Ambil minum katanya. Fateh terkekeh karenanya. Wanita itu beralasan ingin mengambil minum tapi kakinya melangkah ke kamar. Aini terlalu banyak berbohong dan Fateh mulai merasa marah. Siapapun yang terbangun saat ini pasti bisa merasakan kemarahan Fateh hanya dari langkah kakinya yang membuat lantai kayu itu bergetar. Fateh membuka pintu kamar, menatap wanita yang juga tengah menatapnya itu dengan kesabaran yang sudah habis tak bersisa. Ia sudah bersiap untuk membuat Aini menangis lebih kencang lagi dengan kata-katanya tapi semua itu kembali tertelan. Karena a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN