Telah tiga hari, aku mendiamkan mereka. Aku terlalu lelah untuk memberontak, terlalu lemah untuk cemburu. Aku memilih menyerah dan tidak peduli. Walaupun kutemukan mereka seolah tidak perduli akan keterdiamanku. Aku hanya tetap tersenyum, mncoba menata ulang hatiku dan memilih menimalisir kerusakan di hatiku. Sampai aku melihat mereka berdua seolah membuatku benar-benar tidak ada, dan aku mulai angkat suara. "Bisakah kalian menghargaiku? Setidaknya jangan membuatku seolah-olah tidak ada disini, itu membuatku gila," protesku. Charles yang tadinya bercanda bersama Samantha kini terdiam. Sedangkan Samantha hanya menatapku sinis. "Maafkan kami, Rosie. Aku hanya merindukan Samantha, sudah lama kami tidak sedekat ini, dan aku selalu bersamamu," jelasnya yang membuatku tertawa. "Sejak kapan