BAB 16

1110 Kata
Merebut simpati dan kepercayaan para pekerja ternyata bukanlah hal yang mudah, tak sedikit dari mereka yang terang-terangan meragukan kemampuan Nicholas pada awalnya. Hingga mereka seperti terbagi dalam dua kubu, para pekerja yang memilih setia pada sang paman selalu mencari masalah untuk menentang kebijakan-kebijakannya, bukannya Nicholas tidak tau dengan campur tangan sang Earl di sini. Meskipun Nicholas sudah menyingkirkan sang paman untuk mengurus anak cabang perusahaan mereka yang tidak terlalu penting di Utara, tapi sepertinya sang paman masih belum mau menyerah dengan kekalahannya. Tomas Lockwood akan selalu mencari cara untuk menjatuhkannya . Tapi sayangnya Nicholas bukanlah amatir dalam permainan licik seperti ini, bahkan Nick masih sngat yakin dan percaya diri jika Erl Lockwood bukanlah lawan yang sepadan untuknya. Nick memang terlalu jenius dalam urusan seperti ini, bahkan dia menjadi sangat licik dan keji demi tujuannya. Salah satu pekerja Nicholas memberi taukan jika Lord Lockwood memaksa ingin bertemu, saat itu Nicholas sedang mengadakan rapat dengan para pekerja dan sedang tidak ingin diganggu. Tapi sepertinya sang paman tetap memaksa masuk dan membuat Nicholas agak marah dengan sikap tidak sopan bangsawan itu. Tomas Lock wood kali ini sudah ikut berdir di tengah rapat yang sedang di adakanna. Nicholas tidak tau dari mana sang paman masih memiliki keberanian untuk muncul di depannya. atau mungkin bangsawan itu hanya kurang perhitungan untuk mempermalukan dirinya sendiri. Kali ini Nicholas sudah mendapat cukup kepercayaan berkat inovasi-inovasi barunya yang akhirnya mendatangkan keuntungan besar bagi perusahaan. Perusahaan Lington mendapatkan kontrak untuk membuat kapal-kapal perang bahkan kapal penumpang pertama yang digerakkan dengan turbin, sungguh popularitas yang sangat luarbiasa untuk bisa menciptakan kapal tercepat di masa itu. Semua itu berkat ide cemerlang Nicholas untuk merekrut para lulusan terbaik dari Universitas yang telah mereka danai dalam studi pengembangan teknologi. Sepertinya kali ini sang paman memang sudah tak memiliki alasan untuk mengusiknya lagi. "Dimana Lizzy? "Tanya sang Earl saat tiba-tiba datang dan meyela di tengah-tengah rapat perusahaan. "Sebenarnya itu bukan urusan Anda, Paman," jawab Nicholas tenang. "Kalian dengar! pemuda ini coba membohongi kalian, karena sebenarnya keponakanku, Lady Elizabeth Lington sudah meninggal dan dia coba menutupinya! " tuduh sang paman terdengar gila. " Sandiwara apa lagi yang coba Anda ciptakan, Paman? " "Dengar! bahkan tuan Nicholas Stanley sudah memecat seluruh pelayan untuk menyembunyikan kejahatannya. Keponakanku sudah meninggal dan pria ini sama sekali tidak berhak atas apapun yang di miliki keponakanku." "Apa Anda Lupa aku masih suaminya yang sah ,Paman." "Pernikahan yang belum di sahkan bisa di anggap tidak sah secara hukum!" Lord Lockwood cukup berani untuk mendekati mejanya saat Nicholas mulai bangkit dan menatap tiap pasang mata di sekelilingnya. "Omong kosong, jika kalian akan mempercayai dusta seperti itu," sinis Nicholas. "Itulah kenapa mereka tidak kunjung mendapatkan keturunan." "Kau tidak bisa mengarang cerita konyol seperti itu, Paman Tomas." "Pria ini telah berselingkuh dengan seorang Gipsy murahan dan karena itu keponakanku selalu menolaknya, kita bisa meminta para pelayan untuk bersaksi tentang hal itu." Nick baru sadar kemana arah pemainan sang paman mengiring nya. "Kau pengecut berengsek, Istriku masih hidup !" Nicholas mulai berteriak karena merasa permainan sang paman mulai keterlaluan. "Dimana? tunjukkan pada kami! kau tidak akan pernah berani bukan? karena semua itu hanya dusta, bahkan aku yakin kau sendiri yang membunuh keponakanku !" Nicholas benar-benar tidak menyangkan akan di serang dengan cara licik dan rendahan seperti ini. Nick tidak punya pilihan, mengatakan keberadaan sang Lady sama halnya mengirim seorang pembunuh padanya, dan tetap bertahan menyembunyikannya bisa jadi pembenaran atas semua tuduhan mereka, bagaimana bisa dirinya tiba-tiba terjebak dalan permainan murahan macam ini. "Kau pengecut paman!" desis Nicholas coba menahan kemurkaannya... "Simpan pembelaanmu di pengadilan, Anak Muda!" Jelas itu sebuah tantangan bagi Nicholas .... Nicholas terpaksa mengikuti keinginan mereka, bagaimanapun Nicholas tidak terlalu bodoh jika memang harus berurusan dengan pengadilan. Hari itu juga mereka berangkat bersama untuk mendapat keadilan, Nicholas memang tidak pernah takut jikapun harus menghadapi pengadilan. Hingga sampai di tengah perjalanan Nicholas baru sadar bahwa mereka tidak akan cukup berani untuk benar-benar membawanya ke pengadilan. Nicholas tidak terlalu bodoh untuk mengetahui kereta yang membawanya mulai keluar jalur terpisah dari rombongan. Insting Nicholas mulai bekerja lebih jeli, dia mulai memperhatikan dua kusir keretanya yang berbadan besar dan sebuah kereta lain yang masih mengekor di belakangnya. Mungkin mereka akan mencari tempat yang lebih aman untuk sebuah pembunuhan. Sepertinya Nicholas sangat paham dengan rencana licik sang paman, karena setelahnya pasti Lord Lockwood akan bisa mengarang banyak cerita tentang kecelakaan yang menimpa keponakan dan suaminya. Nicholas kembali memperhatikan dua kusir bertubuh besar yang pasti algojo yang sudah di sewa sang Earl . Kereta berhenti setelah cukup memasuki hutan dan mereka mendorong Nicholas keluar dari kereta dengan kasar. "Berlututlah, Anak Muda! dan tunjukkan rasa hormatmu!" kesombongan Earl tua bangka itu memang luar biasa jika mengingat tubuh kurusnya yang hanya terbungkus kulit keriput dan bergelambir dengan tonjolan urat di mana-mana. "Kalian pengecut !" Nicholas masih tak bergeming . "Siapa bilang kami akan bermain adil dengan penipu berengsek sepertimu!" "Sayang sekali kalian sudah ter lambat," ejek Nicholas yang sudah merasa berhasil menyembunyikan istrinya. "Kami akan menemukannya bahkan sebelum bayi itu sempat dilahirkan." Nick sudah curiga jika sang paman sudah mengetahui perihal kehamilan Lizzy, tak heran jika berita itu bisa membuat sang paman mulai menggila. "Bunuh saja aku, karena putraku yang akan kembali untuk kalian, putraku akan menjadi Duke of Greenock ke-4 seperti yang di janjikan Raja George," tantang Nicholas yang ternyata masih cukup berani mengejek. "Hentikan omong kosong pemuda ini, bunuh dan buang mayatnya ke dalam jurang," perintah sang Earl pada dua algojonya. Dua pria bertubuh besar itu mulai berjalan mendekatinya... "Sebenarnya kalian bisa lebih beruntung jika berada dipihakku, aku yakin kalian tidak ada yang percaya jika Lady Elizabeth sudah meninggal." Sepertinya seorang Nicholas Stanley memang tidak pernah kehabisan akal. "Aku hanya sedang menyembunyikannya dari paman serakahnya, dan kalian bisa membunuh pria tua ini lebih mudah di banding harus menghadapi ku dan orang-orang di sekitar Lady Elizabeth sekarang," Nicholas mulai kembali melempar umpannya, dengan cukup percaya diri. "Kami tidak bisa mempercayai perkataanmu!" Nick hanya tersenyum saat mulai menangkap keraguan di antara mereka berdua. "Lady Elizabet akan melahirkan seorang Duke, seperti apa yang sudah dijanjikan Raja George kepada sahabatnya Duke of Grenock ke-3, kurasa kalian semua juga tau tentang hal itu." "Jangan pernah percaya dengan pemuda berengsek ini!" sela sang paman yang mulai cemas. "Kalian tidak perlu percaya, kalian hanya perlu menggunakan akal kalian, berdirilah di pihakku, dan aku bisa menjadikan kalian orang-orang kepercayaanku." Nicholas menunggu saat dua pria kulit hitam itu mulai saling bertukar pandang, Nick sudah mulai bisa mencium aroma penghianatan. "Apa yang harus kami lakukan? " Nicholas tersenyum dengan keberhasilannya dan melihat kepanikan sang Earl semakin nyata. "Apa Anda ingin kami membunuh pria tua ini?" "Sebenarnya aku bisa melakukannya sendiri, tapi aku tidak suka mengotori tanganku dengan darah pengecut." LIKE YA
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN