"Nona tuan Stanley sudah siuman"
Lizzy bergegas turun dari tempat tidurnya, meraih mantel dan segera berlari keluar kamar.
"Selamat pagi Lady"
Sambut Nicholas ketika Lizzy baru memasuki kamarnya. Gadis itu merasa lega mendapati Nicholas benar-benar nampak sehat meski hanya bisa duduk di atas tempat tidur.
"Aku senang anda sudah siuman tuan Stanley"
"Sepertinya aku sangat merepotkan "
"Tidak " sang Lady menggeleng kemudian menyentuh tangan Nicholas lebih dulu "aku benar-benar senang malihatmu pagi ini Nick" Lizzy coba tersenyum.
Dan Nicholas kembali ingin mengumpat kebodohannya yang justru kembali teringat betapa manis bibir wanita itu, Nick sudah bertekat untuk tidak memikirkannya,seorang wanita cantik bisa jadi racun yang meyesatkan. Bagaimanapun dirinya harus segera pergi, dan butuh berapa lama kira-kira sampai dirinya bisa kembali menunggangi kuda.
"Apa yang sedang kau fikirkan? "
Nick terkejut saat ternyata Lady Elizabeth masih memperhatikannya.
"Aku hanya ingin bisa segera berjalan"jujur Nicholas saat membalas tatapan hangat sang Lady.
"Jangan memaksakan diri, mungkin bisa kita coba perlahan "
"Kita? " tanya Nicholas heran
Lizzy mengangguk "ya aku akan membantumu"
Ke terus terangan Lady Elizabeth sering kali membuat Nicholas heran,sekaligus cemas.
Lady Elizabeth benar-benar menemani Nicholas selama beberapa minggu ini, Nick sudah mulai bisa berjalan lebih lama, kadang mereka mengelilinginya taman mawar di rumah kaca atau sekedar berjalan di halaman samping dekat menara lonceng. Salju yang yang turun beberapa hari ini sudah berkurang dan langsung ikut mencair seperti embun pagi, sepertinya musim semi akan segera tiba dan halaman akan berubah menjadi hijau dalam beberapa minggu kedepan.
"Mungkin sebentar lagi kita bisa berjalan di sekitar Loch" ada danau cukup luas tak jauh dari halaman belakang bangunan utama ,dimana pemandangannya akan sangat indah sepanjang musim semi dan musim panas.
Selama ini Nicholas tinggal di sayap kiri bangunan biasanya dia hanya melihat kearah sisi pegunungan dia tidak pernah menyangka jika ada danau begitu luas di bagian samping menara yang melengkung . Nick masih menatapnya takjup.
Musim semi benar-benar tiba lebih awal tahun ini Nick yakin dirinya sudah cukup sehat bahkan untuk berlari.
Nick senaja menyambar pinggang sang Lady dan sejenak melupakan segala tekatnya, saat mereka kembali berciuman di halaman rumput.
Musim semi terlalu indah untuk dilewatkan Nick mulai tak peduli ,mereka hampir menghabiskan setiap hari berdua, bersenang-senang dan sedikit lupa diri. Lady Elizabeth dan kecantikannya yang semakin sulit di tolak, Nicholas benar-benar tidak bisa mencegah dirinya saat sang Lady juga mulai tidak membatasi diri. Bagai dua mahluk yang tak terpisahkan mereka saling bergelung di antara semak bunga musim semi yang beraneka warna.
Nick kembali memperhatikan kulit lembut sang Lady saat tertimpa cahaya matahari, Lady Elizabeth memiliki kulit dengan bintik yang halus Indah seperti butiran pasir keemasan yang berkilau. Surai kemerahannya nampak Indah bercahaya mengembang di atas hamparan rumput liar,benar-benar mendeskripsikan wujud keindahan scotlandia yang sempurna . Lizzy masih memejamkan matanya nampak begitu tenang saat menarik nafas lembut , helaannya terdengar ringan dan tenang membuat Nicholas berfikir benarkah wanita muda itu tidak pernah merasakan kecemas tentang apapun.Tiba-tiba Nick kembali teringat kecemasan nya sendiri beberapa hari ini, Nick sangat cemas tiap kali memikirkan hubungan mereka.
Nicholas sudah mendengar kesibukan para pelayan yang bergosip bahwa sang Earl akan pulang.
"Lizzy, siapa yang akan datang? " Nick pura-pura bertanya.
Gadis itu segera membuka mata birunya yang bias menjadi kehijauan karena cahaya matahari , Lizzy hanya menatap Nicholas dan belum mulai bicara, sepertinya memang ada yang sedang di sembunyikannya.
"Kudengar sang Earl akan pulang" pancing Nicholas.
Baru kali ini Lizzy benar-benar menatap Nicholas. "Maaf selama ini aku terpakasa menyembunyikan mu darinya" Lizzy sudah bangkit dari posisi berbaring dan sedang duduk menyamping saat menatap Nicholas
"Kenapa? " Nick sengaja menunggu
"Karena aku tau dia tidak akan menyukaimu"
Itu adalah jawaban sederhana yang membuat Nicholas merasa sangat bodoh.
"Kenapa tiba-tiba aku merasa seperti b******n simpananmu My Lady"
"Tidak Nick, sungguh aku mencintaimu" sepertinya Lizzy juga terkejut dengan apa yang baru di ucapkannya, gadis itu masih membekap bibirnya sendiri yang ternyata begitu ceroboh.
Nicholas senaja diam untuk menunggu penjelasan sang Lady....
"Baiklah aku memang menyukaimu, tapi mungkin pamanku tidak"
"Paman? " Nick menyipitkan matanya heran..
"Ya, pamanku tidak akan suka dengan siapapun yang coba mendekatiku"
"Jadi Lord Lockwood bukan suamimu?" rasanya sangat luarbiasa..
"Suami, apa yang kau fikirkan Nick?"Lizzy balik bertanya heran.
"Sungguh kufikir aku sudah hampir meniduri wanita bersuami"
Merasa bodoh dan konyol dengan kebodohannya Nicholas yang selama ini cukup menahan diri mulai tak peduli, benar-benar tak peduli dengan kegembiraannya luar biasanya kali ini. Nicholas kembali mendorong Lizzy ,dan tanpa sadar Nick mulai coba membuka gaunnya.
"Nick tidak, kita tidak bisa melakukan ini "
"Kumohon Lizzy, andai kau tau aku sudah cukup menahan diri selama ini"
"Sungguh Nick, kita harus menikah jika kau menginginkanku seperti itu"
"Menikah?"entah kenapa istilah itu agak mencengangkan bagi Nicholas.
"Ya, kau harus menikahiku" tegas sang Lady dengan cukup ter hormat .
Nick berhenti sejenak untuk berfikir.
"Apa kau tidak ingin menikahiku Nick?"pancing Lizzy yang sudah cukup siap jika ahirnya dirinya harus kecewa.
"Menikah denganmu?" mungkin Nicholas masih syok dengan keberuntungan nya kali ini"tentu, maukah kau menikah denganku Lady Elizabeth... ?"
"Apa ini sebuah lamaran? " tanya Lizzy saat Nick mengecup punggung tangannya .
"Akan ku pertegas sekali lagi, maukah kau menikah denganku Lady Elizabeth Lington? "
"Ya.... Ya.... Aku ingin menikah denganmu Nicholas Stanley"
Lizzy melompat pada pelukan Nicholas yang kembali membawa gadis itu bergelung di antara rumput dan semak bunga liar.
"Paman akan datang besok dan aku akan memperkenalkanmu"
Nicholas tidak pernah menyangka jika hidupnya akan seberuntung ini, berulang kali selamat dari kematian, dan mendapatkan hadiah yang luarbiasa. Lady Elizabeth lingtoon mungkin akan menjadi keberuntungan terbesar dalam hidupnya, wanita yang cerdas cantik dan kaya. Masalahnya kali ini tinggal mempersiapkan diri untuk menemui sang paman, yang menurut sang Lady akan berkunjung ke Locwood palace beberapa hari lagi. Nicholas masih belum yakin apa sang Erl akan menyukainya,karena sepertinya semua keputusan Lady Elizabet sangat tergantung suasana hati pamannya, dan sepertinya sangat wajar jika Nicholas mulai merasa khawatir. Apa mungkin seharusnya dia mualai memikirkan rencana lain jika sampai sang paman tidak merestui hubungan mereka,tapi rasanya kali ini otak Nicholas sedang tidak bisa untuk di ajak berpikir.
Karena wanita muda di hadapannya itu memang sangat mustahil untuk di abaikan, Lady Elizabet Lingtoon dan seluruh kesempurannnya selalu menggoda Nicholas untuk terus menyentuhnya dengan berbagai cara dan tidak ingin saling terpisahkan. takpeduli jika saat itu mereka masih berada di atas hamparan padang terbuka di tepian Lock yang airnya nampak tenang dan hanya sesekali mereka terusik oleh kicauan burung Dataran Tinggi yang juga sedang menikmati kegembiraan dari berjemur matahari musim semi. Nick dan Lizzy masih saling bergelung tanpa memperdulikan apapaun di sekitar mereka ,masih seperti itu dan tidak ingin saling terpisah.
JANGAN LUPA LIKE YA