BAB 7

1096 Kata
Akhirnya Nicholas Stanley resmi menikahi Lady Elizabeth Lington, Putri tunggal Henry Lingtown Yang kaya raya. Earl of Lockwood tak punya alasan lagi untuk menentang keinginan keponakannya, setelah Nicholas Stanley berhasil membuktikan status kebangsawanannya. Sang Earl yakin jika Nicholas Stanley hanyalah bangsawan manja, pemuda macam itu biasanya hanya suka berfoya-foya dan tidak mau bekerja, sepertinya tidak akan terlalu masalah bagi sang Paman untuk mau ngatasi pemuda macam itu. Setelah pesta yang mereka adakan selama dua hari penuh yang di hadiri oleh banyak kalangan bangsawan dan tamu kehormatan , ternyata masih ada beberapa tamu yang masih menginap mungkin untuk beberapa hari . Sang Earl mengadakan perjamuan untuk para rekannya tersebut dengan mengadakan pesta kebun di dekat Loch,mereka sedang menikmati tarian yang di bawakan para gadis muda dari dataran tinggi . Sebagian besar dari para tamu memang hanya teman-teman dari sang paman,Nicholas nampak tak berminat untuk bergabung dia hanya duduk di balkon kamarnya. "Apa kau tidak ingin menyapa para tamu?" Lizzy hanya menggeleng dan memilih duduk di samping suaminya, ikut menyaksikan keramaian tersebut dari atas balkon kamarnya. "Sesering apa pamanmu akan berkunjung? " "Paman Tomas kadang hanya menginap sesekali waktu, tidak pernah lebih dari satu minggu, paman suka mengajak beberapa bangsawan untuk bemain bilyard, mungkin kau bisa bergabung untuk memperbaiki hubungan kalian" "Kurasa pamanmu tetap tidak akan menyukaiku, Lizzy." Nicholas kembali mencium punggung tangan istrinya. "Kuharap hubungan kalian akan segera membaik " "Sebenarnya aku lebih tertarik untuk mempererat hubungan kita " Nicholas sudah kembali menciumi istrinya dengan senyum jahil saat mulai menggelitik tawa ringan sang Lady yang mulai menyerah dengan usahanya mempertahankan harga diri. "Sungguh ini masih terlalu pagi Nick" Lizzy hanya coba memperingatkan Nicholas yang sudah kembali ingin melucuti gaunnya. "Ya, dan aku sudah sangat menginginkanmu" "Kau sudah mendapatkanku sepanjang malam Nicholas" "Ayolah aku tau kau juga menginginkannya Lady" Nick kembali menyerang istrinya tanpa jeda. Seperti pasangan baru yang masih saling tergila-gila sepertinya mereka mulai tak perduli jika sedang berada di tempat terbuka. Diam-diam keintiman pasangan muda itu seringkali membuat sang paman kesal, tapi sepertinya Nicholas Stanley juga tak peduli sama sekali dengan protes-protes kecil sang paman agar mereka lebih menjaga etika di depan umum. Nicholas Stanley benar-benar tidak segan untuk mencium istrinya di depan para tamu yang mulai banyak mencibir di belakang mereka. Memang ada sebagian yang cukup syok dan iri dengan kemesraan pasangan muda itu, tapi tak sedikit pulan yang mulai menggunjing kannya di belakang, Nicholas Stanley tak lebih dari bangsawan muda yang suka menarik simpati dengan memanfaatkan wajah tampannya. "Pemuda berengsek itu sangat beruntung dengan mendapatkan keponakanku" bisik sang Earl kepada salah satu temannya. "Biarkan anak muda itu menikmati sedikit kesenangan terlebih dahulu" Nicholas dan Lizzy baru keluar dari kamarnya berjalan bersama menuruni tangga untuk bergabung bersama tamunya. "Pagi paman kuharap kalian tidak sedang membicarakanku" canda Nicholas saat coba menyapa sang paman yang sudah menunggu lebih dulu di meja makan. Nicholas tau tidak akan ada topik lain yang bisa mereka bicarakan selama beberapa hari ini selain dirinya,sayangnya pemuda itu memang terlalu percaya diri untuk menjadikannya lelucon. Nicholas sudah mengambil tempat duduk di sebelah istrinya, berusaha tersenyum pada sang paman dan rekannya yang berada di ujung meja Nicholas sudah mengambil tempat duduk di sebelah istrinya, berusaha tersenyum pada sang paman dan rekannya yang berada di ujung meja . "Aku hawatir kau harus lebih waspada dengan pemuda ini" bisik salah satu teman sang Earl. sepertinya Tomas Lockwood baru sadar jika Nicholas Stanley memang bukan pemuda yang bisa dia abaikan begitu saja, ternyata pemuda itu terlalu cerdas untuk di anggap remeh. Lird Lockwood sempat tinggal untuk empat hari sebelum ahirnya ikut kembali bersama rombongan temannya ke Glasgow. Tidak ada yang lebih membuat Nicholas bahagian di banding kepergian sang Earl, bukan berarti dia jahat pada satu-satunya keluarga dekat istrinya. Nick hanya ingin menikmati pernikahan yang damai tanpa campur tangan sang paman, karena Nicholas cukup berpengalaman untuk menilai orang macam apa sebenarnya paman Lizzy itu. Sejauh ini Nick hanya menerimanya sebagai konsekuensi yang wajar atas segala keberuntungannya yang telah mendapatkan seorang Lady Elizabeth Lington. Istrinya yang cantik itu bisa jadi keberuntungan tak terhingga dalam seumur hidupnya jika tanpa sang paman. Nicholas dan Lizzy benar-benar melalui pernikahan yang bahagia tanpa kehadiran sang paman,Lord Lockwood juga semakin jarang berkunjung ke Lockwood palace senjak keberadaan Nicholas. Bukan hal mengherankan jika sang paman juga berusaha menjaga jarak, karena tak jarang Nicholas juga cukup berani terang-terangan menunjukkan ketidak sukaannya dalam beberapa kunjungannya akhir-akhir ini. Bagi sang Earl mungkin tak jadi masalah selama suami keponakannya itu tidak ikut campur dalam urusan bisnis nya. Pikir sang paman, biar saja anank muda itu cukup bersenang-senang dengan kehidupan pernikahannya. Minggu ini Lord Locwood terpakasa harus mengunjungi keponakannya karena memang ada beberapa berkas yang harus di tandatangani oleh Lady Elizabeth sebagai pemilik sah atas semua bisnis Lingtoon. Selama ini sang paman memang hanya memiliki hak untuk menjalankanya saja dan semua keputusan masih di pegang oleh Lady Elizabet Lingtoon. Belakangan ini Lord Locwood juga sangat merasa terpaksa tiap kali ingin mengunjungi keponakannya , dan semua itu karena suami Lizy yang tidak tau malu itu "Nick, kufikir kau benar-benar tega untuk mengusir paman Tomas"meski tak keberatan Lady Elizabeth hanya tersenyum ringan saat berjalan mendekati suaminya yang sedang duduk menikmati anggur di balkon kamarnya "Nick, kufikir kau benar-benar tega untuk mengusir paman Tomas"meski tak keberatan Lady Elizabeth hanya tersenyum ringan saat berjalan mendekati suaminya yang sedang duduk menikmati anggur di balkon kamarnya. "Maafkan aku Lizzy, aku yakin kau juga tau jika pamanmu itu hanya tertarik untuk mencari-cari kesalahan ku" " Maafkan dia Nick, kau tau hanya dia satu-satunya keluarga dekatku" "Aku juga keluargamu sekarang Lizzy" "Nick apa kau akan membawaku menemui keluargamu? " tanya Lizzy tiba-tiba. "Tentu" Nicholas kembali mencium punggung tangan istrinya dan mengelus perutnya yang masih rata"apa dia sudah bisa bergerak? " "Belum Nick, kehamilan ini masih ter lalu muda, bahkan kadang aku belum bisa percaya jika sedang hamil" "Bolehkah aku memberi nama ibuku jika dia seorang Putri? "Nicholas setengah berjongkok untuk mencium perut istrinya. Lizzy mengangguk bahagia "kufikir pria sepertimu hanya menginginkan seorang putra" Nicholas mendongak untuk menatap sepasang Netra biru istrinya. "Aku tidak keberatan memiliki beberapa Putri yang seindah dirimu My Lady" Nick mulai bangkit mencium istrinya "seorang gadis kecil berambut merah dengan sepasang mata biru" Lizzy menutup kelopak matanya saat Nicholas terus menciumnya "jangan tutup. Matamu Lady" Netra biru cerah itu memang terlalu sayang untuk di sembunyikan. "Aku tetap harus memberi tau paman Tomad perihal kehamilan ini" Nick agak cemberut tiap kali mendengar sang Earl mulai di sebut-sebut. "Kita tidak bisa menyembunyikannya Nick, karena akan ada pesta penyambutan untuk bayi kita " Nicholas benar-benar tidak percaya jika dirinya masih harus berurusan lagi dengan sang paman. LIKE LIKE YA
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN