Nicholas harus segera menemukan cara untuk menebus kembali aset keluarganya, atau membiarka James winston mengambil alih semuanya. hutang yang melilit keluarganya memang tidak sedikit dan itu semua akibat gaya hidup mereka yang boros dan kurang perhitungan dalam bisnis. keluarga Stanley yang dulunya menjadi keluarga terkaya di Newcastel itu sekarang memang tinggal nama. Mungkin dulu paman-paman Nicholas sudah puas berfoya-fya dan meninggalkan beban hutang untuk anak cucunya . HiduP memang sering kali kurang adail dalam hal seperti ini, tapi siapa yang peduli, seorang Stanley tetap harus mampu bertahan dengancara apapun. Nicholas tidak bodo, meski dulu hanya tau memanjakan diri tapi sepertinya pemuda itu juga sudah banyak belajar dari pengalaman hidupnya. Dan pasti dia akan segera menemukan cara untuk mengatasi masalahnya,dengan cara benar ataupun curang.
Mungkin sekatang dirinya bisa mengajukan pinjaman pada perusahaan Lington, tapi rasanya mustahil jika dirinya harus berurusan dengan Lord Lockwood. Nick coba memikirkan alternatif lain, mungkin dengan membujuk istrinya, Lizzy pasti mau membantu.
Meski awalnya Nicholas masih agak ragu mengingat perang dingin dengan istrinya belakangan ini, tapi Nick benar-benar tidak punya pilihan lain. Atau dia akan benar-benar kehilanga seluruh aset keluarganya, sungguh dia tidak ingin menjadi miskin seumur hidup karena James Winston yag sedah menyita semua aset mereka hingga tak tersisa. Tak ubahnya seperti rentenir yang keji,bangsawan sombong itu pasti juga tega menengelamka tubuhnya ke dasar sungau Thames seperti janjinya ketika Nick berani menyentuh wanitanya. Walaupun setelah itu kehidupan yang diberikannyapun tidak juga lebih baik darikematian. Nick harus hidup menggelandang bersama para Gipsy dan harus bekerja keras hanya untuk memberi perutnya sesuap makan. Rasanya dia tidak akan melupakan semua itu seumur hidupnya kelak, dendamnya kepada James Winston seperti sudah menjadi janji yang mendarah daging dan akan selalu mengalir deras di dalam nadinya. Karena itu Nick tidak akan mengalah,dia akan melakuakan apapun untuk bisa mengambil kembali semua miliknya dari bangsawan barbar itu. Nick juga tau jika James juga pasti tidak akan mau mengalah dengannya, pria yang pernah mencelakai wanitanya. Nick sadar jika tindakannya terhadap Lady Alexandra Harrinton memang tidak layak untuk di maaafkan ,tapi James sepertinya tetap tidak berhak menghukumnya seumur hidup. Nick akan mengambil kembali semua miliknya dari pria itu,dan memnag hanya Lady Elizabeth Lington lah yang bisa membantunya kali ini.
Mungkin Nick bisa mulai memikirkan cara unuk coba membujuk istrinya agar mau menyetujui pengambil alihan aset keluarga nya yang sudah di sita oleh James Winston, bangsawan berengsek yang telah membuat keluarganya terpuruk seperti ini. Nicholas tau jika waktunya tidak banyak lagi, dia benar-benar tidak mempunyai pilihan, karena James Winston sudah sama sekali tidak mau memberinya kelonggaran mengenai penyitaan seluruh aset tanah dan properti keluarganya. Dia kan mengambil semua itu menjadi miliknya atau menyeretnya hingga membusuk di penjara.
Walau Nick merasa Lizzy adalah jalan satu-satunya, tapi wanita yang sudah di nikahinya itu jelas belum tau dengan hutang yang melilit keluarganya. Bahkan sang Lady juga belum tau jika suaminya sudah menjadi gelandangan yang tidak punya apa-apa lagi. Tapi jika Nick mengharapkan pertolongan dari wanita itu, tentu dia harus berani mengakui kondisinya yang sudah bangkrut miskin. Bukannya Nick tidak mencemaskan seperti apa nanti tanggapan wanita itu, bisa saja Lady Elizabet akan membuangnya atau justru menghinanya. Tapi sekali lagi dia benar-benar tidak memiliki pilihan !
Nick coba mendatangi istrinya yang memang lebih suka mengabaiakannya dengan kesibukan tak berguna bersama buku-buku menyebalkan itu.
"Apa maumu Nick!" Lizzy tidak bodoh untuk menangkap gelagat mencurigakan dari suaminya,yang jelas tidak biasanya sudi menginjungi ruang bacanya.
"Aku ingin mengatakan sesuatu denganmu."
"Katakan saja di situ!"
bahkan Lizy sama sekali tidak mempersilahkannya duduk.
"Kau boleh membenciku Lizy, bahkan kau juga boleh mengusirku dari hadapanmu."_____ "Tapi aku tetap akan menyampaikn ini padamu."
Lizy hanya balas menatapnya sebentar dan masih tak bergeming dari bcaannya.
"Aku sudah tidak punya apa-apa kecuali tubuh yang berdiri di depanmu ini, tapi jika kau bahkan juga sudah menolak untuk melihatku kurasa aku memang sudah tidak berguna sama sekali."
"Tapi aku punya keluarga yang harus ku lindungi," lanjutNicholas kemudian dan dia tau Lizzy sudah mulai memperhatikannya," Kami sudah kehilangan semuanya ,hingga tudak ada yang tersisa. Walau aku tau sangat tidak patut untuk memohon padamu tapi aku akan tetap melakukannya, karena aku tau hanya kau yang bisa menolongku. Kami akan benar-benar kehilangan semua yang sudah ditinggalkan leluhur kami jika kau tidak membantunya."
"Lihat aku,Lizy," pinta Nicholas meski dia tau wanita it sudah melihatnya dari tadi, "kau tetap bisa menolakku, atau bahkan mengusirku."
"Temui pamanku, dan siapkan surat-suratnya aku akan menandatangani nya." kata Lizy tiba-tiba tentu Nicholas masih sangat terkejut bagaimana ternyata wanita itu samasekali tidak keberatan, untuk menebus semua aset keluarganya.
"Terima kasih, Lizzy, ini sangat berarti bagi keluargaku," kata Nick sungguh-sungguh untuk kemurahan sang Lady.
"Bukankah mereka juga keluargaku, Nick."
Jawab Lizzy dingin, dan sangat luar bisa bagaimana wanita itu bisa melakukannya.
"Aku akan tetap mengingat semua kemurahan Anda, my Lady," Nick tetap mencium punggung tangan istrinya meskipun dirinya masih di abaikan.
Setelah menyiapka semua surat dan mendapatkan tanda tanga istrinya, Nicholas segera pergi ke Glasgow untuk menemui Lord Lockwood. Tomas Lockwood jelas sangat tidak setuju dengan keputusan keponakannya tersebut, dan sempat membanting semua berkas yang di bawa Nichola keatas mejanya. Tentu karena bukan jumlah yang sedikit untuk menebus semua aset keluarga Stanley.
"Aku tidak tau bagaimana caranya kau bisa mendapatkan tanda tangan keponakanku?"
Cibir sang paman saat menatap Nicholas dengan sinis dan jijik.
"Properti itu milik kami bersama, jangan lupa jika kami sudah menikah, My Lord, " sepertinya Nicholas juga baru menyadari kebenaran istrinya tentang menjadi keluarga.
"Omong kosong! ini semua pasti permainanmu,Anak Muda!" tuduh sang Erl.
Nick masih tidak ingin menanggapinya dan hanya tersenyum.
"Kau memamang penipu licik!"
"Tugas Adan hanya menandatanganinya, bukan untuk menghinaku."
Nicholas cukup bersikap tenang saat kembali menunggu sang Paman yang pasti tidak memiliki pilihan lain selain menyetujui berkas yang terpaksa tetap harus ikut dia tandatangani.
"Jangan terburu-buru senang, Anak Muda."
"Terimakasih, Paman," Senyum Nicholas cukup mengejek saat menarik berkas dari tangan sang Earl yang barusaja selesai di tandatanganinya.
Nicholas merasa senang dengan kemenangannya kali ini, bukan hanya karena kekayaan keluarganya yang akan segera kembali, tapi lebih karena kesadaran baru bahwa Lady Elizabeth Lington akan selalu ada di pihaknya.
Tidak pernah ada yang tau akal apa lagi yang tiba-tiba sudah tersusun di dalam otak seorang Nicholas Stanley, yang jelas sebuah kesempatan tidak akan dia sia-siakan begitu saja ...
Selain terlahir tampan mungkin dirinya juga terlahir dengan sangat beruntung, sekali lagi, Lady Elizabet Lington adalah keberuntungan terbesarnya kali ini. Walau tau dirinya sangat tidak layak tapi keberuntungan tetap tidak baik untuk di tolak. Pasti James Winston pun juga tidak akan terima jika dirinya seberuntung ini, Nick tau jika dia pasti akan tetap menyimpat dendamnya. Tapi sepertinya Nick tidak peduli, kaena dia akan segera mengambil semua miliknya kembali dan mendapatkan apapun keinginnanya lagi.
LIKE YA