“Raina … Raisa, kalian kemana?” teriak Raiyan khawatir. Lelaki itu berlari kesana kemari bertanya pada perawat dan beberapa orang yang lewat. Namun, semua tidak ada yang tahu dimana si kembar. Jantung Raiyan berdetak kencang. Lelaki itu takut kalau sampai terjadi sesuatu pada si kembar. Raihan pasti membunuhnya kalau sampai itu terjadi. Dia bingung, harus meninggalkan Tya disini sendirian atau menacri si kembar. “Ya Tuhan, apa yang harus gue lakuin? Ah iya, telepon Raihan,” gumamnya. Lelaki tampan itu pun memghubungi sang adik. Namun hingga dering ke sepuluh tak jua terjawab. “Rai, loe diaman sih? Duh, gimana ini?” gumam Raiyan. Tak tega meninggalkan Tya sendirian, lelaki itu akhirnya menghubungi Stefan sahabat Raihan. Dia yakin, lelaki itu mau menolongnya untuk mencari si kembar at