Tubuh Raiyan pun merosot ke lantai. Lelaki itu hanya bisa menangisi apa yang terjadi pada rumah tangganya.
Dalam hati Raihan berkata, “Mungkin, ini adalah karma untuk kamu Bang. Karena dulu, kamu pun merusak rumah tanggaku dengan menodai istriku.”
Namun, tentu saja Raihan tidak berani mengatakannya secara terang-terangan. Biarlah Raiyan sadar sendiri dengan kesalahannya terdahulu.
“Sudah Bang! Menangis tidak akan menyelesaikan masalah. Yang terpenting sekarang, Abang bisa tidak menerima istri Abang yang pernah dinodai orang lain. Anggap saja itu adalah hasil ruda paksa supaya hati Abang tidak terlalu sakit memikirkannya,” nasehat Raihan pada sang Kakak.
“Jika Abang menerima Gina. ABang harus lupakan semua masa lalu dia. Anggap tidak pernah terjadi apapun padanya supaya ABang bisa hidup
