Bertepatan dengan jam istirahat, Livy menemui Arsy. Mereka bertemu di kafe sebelah butik sesuai kesepakatan Arsy yang berdalih sedang sangat sibuk karena dikejar target pekerjaan. Arsy sudah lebih dulu tiba dan tampak duduk menunggu. Arsy tidak sendiri, di sebelahnya ada Joshua yang berdiri siaga. Livy langsung merasa tidak nyaman karena kenyataan tersebut. Takut, obrolannya malah jadi kurang aman. “Enggak apa-apa.” Arsy meyakinkan karena dari tatapan Livy, mantan madunya itu tampak sangat tidak nyaman karena keberadaan Joshua di sana. Arsy berangsur membimbing Livy untuk duduk sesaat setelah mereka sampai saling peluk. “Kamu baik-baik saja, kan?” lanjut Arsy yang sudah langsung mencemaskan Livy, dan Livy langsung mengangguk-angguk sambil mengulas senyum. Saking khawatirnya karena Liv