“Aku masih hidup. Aku belum mati seperti kabar yang beredar. Aku berhasil menyelamatkan diri dari kecelakaan itu, tapi seseorang mendadak menyekapku. Maafkan aku, Yama. Maaf karena aku baru bisa menemui kamu. Aku ... aku bingung mau jelasinnya gimana, tapi selama dua tahun ini aku beneran sudah sangat berusaha buat hubungin kamu. Aku sudah mengalami banyak hal sulit, mereka mempersulit langkahku karena mereka bukan orang sembarangan.” Tubuh Kirany ambruk, terduduk di hadapan Yama. Ia bersimpuh dan merangsek, mendekap sebelah kaki Yama sambil terus terisak pilu.
Yama masih diam. Ia masih terlalu syok. Tubuhnya gemetaran, panas dingin, dan tak hentinya merinding. Bahkan sekalipun ia sudah sampai membukakan pintu karena awalnya ia sulit percaya, orang yang dua tahun lalu difonis mati tapi ti
