72 : Syukuran dan Rencana Bulan Madu

2039 Kata

Livy tidak berniat masuk ke rumah Daven, tapi ia membiarkan Arsy merengkuhnya, memeluknya dengan hangat. Ia mendapatkan ketenangan dari apa yang tengah Arsy lakukan kepadanya. “Bude Daryati memang enggak pernah berubah padahal sudah enggak kurang-kurang beliau ditegur. Sudah, Mbak, enggak usah didengerin.” Arsy berucap lirih sambil menatap sebal punggung ibu Daryati. Di teras atas sana, wanita yang mereka maksud kembali dimarahi Yama karena masih berisik. Nyonya Humairah dan ibu Riyanti yang tak ikut masuk layaknya Yama dan pak Parman, refleks menatap Livy. Keduanya menatap prihatin Livy yang sampai terisak pilu dan tadi sempat dimaki oleh ibu Daryati. Kemudian tanpa direncanakan, tatapan mereka juga refleks bertemu. “Memangnya, Mbak masih sayang banget ke mas Daven?” tanya Arsy hati-h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN