“Kamu belum merasa lebih baik,” ucap Giant tak bersemangat. Ia menunduk kemudian mengembuskan napas panjang melalui hidung. Tak pernah Giant bayangkan bahkan walau hanya dalam mimpi, dirinya akan berada di posisi sekarang dan itu membela sekaligus memperjuangkan nasib seseorang yang berstatus korban kejahatan. “Mamah kamu sudah aman, kan?” lanjut Giant. Di hadapannya, Bunga yang masih menunduk, berangsur mengangguk-angguk. Baginya, butuh keberanian ekstra bagi wanita di hadapannya kembali baik-baik saja, atau setidaknya memiliki keberanian untuk bertemu dengan orang, termasuk bertemu dengannya yang telah mengetahui Bunga dalam keadaan babak belur. “Apakah mamahmu membela bosnya?” Masih berbicara lirih, Giant menebak-nebak. Tak ada reaksi dari Bunga, hingga Giant membenarkan kecurigaanny