Markco menjadi sibuk meringis di setiap ia menekan telunjuk tangan kirinya. Di sana, ada duri dari sirip ikan koi atau malah benda tajam kecil lainnya semacam sapu lidi dan menghasilkan rasa pegal yang luar biasa. Markco yang sudah memakai celana chino pendek warna hitam dipadukan dengan kaus putih polos, melangkah keluar dari rumah sambil menenteng dompet dan juga ponselnya. Seperti biasa, penampilan Markco sungguh jauh dari kata rapi karena selain rambut yang tak sampai disisir dan masih awut-awutan, kepala dan punggungnya juga masih basah. Tentunya, langkah super buru-burunya makin menegaskan bahwa pria itu memang tidak begitu memedulikan penampilan. Lantaran Livy dan Lify tak kunjung kembali, Markco berinisiatif menelepon Livy. Ia menghubungi nomor ponsel kerja milik Livy karena nomor