109 : Lamaran, Terjun dan Tenggelam

2138 Kata

Rasa hangat yang begitu kuat masih menguasai tubuh Bunga. Wanita itu sampai menahan napas dan tak kuasa menyudahi senyum di wajahnya. Terlebih ketika tatapannya tertuju pada cincin berlian putih berbatu permata putih yang kini menghiasi jari manis tangan kirinya. Sebahagia ini, batin Bunga yang kemudian menyeka sekitar matanya. Kebahagiaan yang ia rasa sampai membuatnya menitikkan air mata. Sore tadi, ketika mereka sedang bersantai di salah satu destinasi yang ada di puncak Bogor, Argan melamarnya. Cincin berlian putih yang menghiasi jari manis tangan kirinya menjadi tanda dari lamaran yang Argan lakukan. “Ini sudah malam. Kamu tidur di rumah saja enggak usah pulang,” ucap Argan yang memang menyetir mobil. Bunga menatap Argan yang masih memakai kemeja lengan panjang warna putih gading d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN