Happy Reading Senyum mengembang di wajah Juna, tatapannya terpaku pada layar ponsel. Barusan ia menghubungi Silvia, wanita yang akhir-akhir ini selalu hadir di benaknya tanpa diundang. Juna sendiri bingung, mengapa Silvia begitu membekas di pikirannya. Padahal, ia sudah memiliki Vanessa. Namun, tak dapat dipungkiri, belakangan ini Silvia lah yang selalu memenuhi ruang pikirannya. Ada getaran aneh yang dirasakannya setiap kali nama Silvia terlintas, sebuah perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Seolah ada magnet yang menarik perhatiannya pada Silvia, membuatnya penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang wanita itu. "Apa mungkin aku mulai menyukai Silvia? Senyumnya itu, nggak bisa dilupain," gumam Juna, jari-jarinya masih menggenggam ponsel. Bayangan senyum Silvia ter