Happy Reading Valen yang bersandar pada tubuh Luna, terdiam kaku. Wajahnya juga semakin pucat membuat Luna semakin ketakutan. Namun, ia tetap berusaha keras untuk menghubungi Alva. “Kenapa? Dia belum angkat juga?” tanya Darren dengan suara yang penuh dengan amarah. Luna terdiam. Ia menatap ke arah Darren kemudian menggelengkan kepala. Sontak Darren membuang wajah ke arah kiri dan menggepalkan tangan kuat. “Udahlah, biarin aja! Nanti juga dia nelpon kamu, mungkin saat ini lagi ada meeting,” ucap Darren. Meskipun sebenarnya, hatinya terbakar akan emosi. Anaknya disini tengah merasakan kesakitan sedangkan, Alva masih juga belum dihubungi. Bukankah, pria itu menginginkan kembali lagi dengan Luna dan membangun sebuah hubungan lagi? Tapi, apa ini? Valen sedang sakit saja, ia tak ada.