"Kamu yang sabar ya, Nak. Jika kamu memang sudah tidak tahan, kamu bisa mengakhiri semuanya daripada kamu terus tersiksa." Nasihat Nyonya Pradipta. "Aku hanya khawatir sama anak-anak. Mereka akan kehilangan ayahnya jika aku egois karena mementingkan kebahagiaanku sendiri, Tante." Anggita mengungkapkan kekhawatirannya selama ini. "Kamu bisa bicara sama anak-anak dari ke hati. Saya yakin, anak-anak pasti mengerti. Tidak ada anak yang tidak sedih ketika melihat ibunya bersedih. Saya yakin, anak-anak kamu pasti mengerti." "Entahlah, Tante. Rasanya masih berat. Saya sangat mencintai suami saya. Cinta saya yang begitu besar padanya membuat saya menjadi bodoh. Bahkan saat ini, saya berpikir, seandainya dia datang dan meminta maaf serta mengakui kesalahannya, saya pasti akan memaafkannya." Angg

