"Aku mencintaimu, sayang!" Lirih Zein sambil terus membelai rambut, wajah, juga leher wanitanya dengan sangat lembut. Matanya sudah benar-benar sayu karena gairah juga rasa inginnya yang begitu besar. Tangan itu terus saja membuka kancing kemeja Zein hingga kemeja itu terlepas dari tubuh kekar Zein. Lalu membantu melepaskan ikat pinggang juga celana yang Zein gunakan. Milik Zein sudah benar-benar keras dan mencuat sempurna. Jalinan otot milik Zein juga semakin terlihat mengeras karena sungguh untuk saat ini Zein sedang sangat ingin untuk segera di tuntaskan. "Aku mencintai mu, Kiray Agustin. Sangat mencintai mu!" Lirih Zein berkali-kali lalu membalik tubuh wanitanya untuk dia naungi dan beri rasa yang sama-sama indah. Zein menarik paksa pakaian yang wanita itu gunakan, juga langsung men

