Sesampainya di rumah. Yuyun buru-buru masuk ke rumahnya dan saat dia masuk di ruang utama rumah itu, ternyata Naumi sudah berdiri di tangga terakhir rumah itu, dengan mata sembab kerena sepertinya gadis cantik itu baru saja usai menangis. "Naumi, sayang. Kapan kau pulang?" Sapa Yuyun sambil merentangkan kedua tangannya untuk menerima tubuh putrinya untuk berada di pelukannya. Gadis cantik itu juga langsung berlari ke pelukan ibunya dan menangis sejadi-jadinya di bahu ibunya. "Hei,, hei. Anak mama kok nangis? Kenapa?" Tanya Yuyun tidak mengerti arti tangis putrinya. "Mama. Mama kenapa gak bilang sama Naumi jika mama dan papa bercerai?" Lirih Naumi terisak di bahu ibunya, dan Yuyun langsung menghela napas saat melihat bibik yang juga baru keluar dari pintu dapur dengan membawa satu piring

