Aku akhirnya berhasil melewati gangguan Emely dan mas Rein membawaku ke rumahnya. Ibu langsung menyambutku dengan gembira. Senyumnya lebar sekali dan membuatku merasa begitu nyaman dengannya. Kami kemudian sarapan bersama. Ibu terus merengek agar aku di tinggal berdua dengannya di rumah tapi mas Rein kembali membawaku ke apartemennya. Aku tidak mengerti alasannya. Dia hanya menjanjikan akan pulang ketika makan siang nanti agar ibu tidak kesepian sehingga ibu mengijinkan kami pergi. “Kenapa sih mas aku nggak di tinggal sama ibu aja?” Tanyaku. “Soalnya mas hari ini sebenarnya libur, mas datang ke Rumah Sakit karena ada janji sama pasien aja sebentar. Karena itu mas ajak kamu ke sini aja biar nanti kita bisa jalan. Atau kalau nggak kamu ikut aja yuk ke Rumah Sakit?” Jawab mas Rein terliha