“Tiduran aja Ger,” ujar Kane saat hendak memasangkan infus. Pagi itu memang agak parah, Gary kesulitan menghentikan mual muntahnya. Dan Kane baru datang agak siang. Gary bahkan takut berdiri karena tadi begitu ia selesai muntah kali terakhir, dunianya sempat gelap sesaat.
Gary menjawab … dengan gelengan.
“Kayaknya parahan lo deh Sayang. Gue ngga gitu-gitu amat mualnya.”
“Masa?” Kane yang meragukan pernyataan Megi. “Udah lewat kali masa lo persis Gary begini.”
“Iya kah?”
“Atau … tubuh perempuan memang lebih kuat sih nahan ngidam.”
“Bisa jadi.”
Gary tak berkomentar. Asli dia lemas parah. Denyutnya juga kayak orang habis sprint.
“Beneran lo ngga mau rebahan?” tanya Kane lagi.
Dijawab pakai gelengan lagi sama Gary.
Kane mengerutkan kening, kayaknya ada yang ditakutin sama Gary.
“Lo
