BAB 63: BROTHERHOOD

1431 Kata

Oke! Gara-gara ngobrol sama pasangan dokter ter-cute se-RSPI tadi Gary jadi yakin kalau dia pengen kawin! Pengen nikah deng. Eh tapi ga salah juga, habis nikah kan kawin, ya kan? ‘Ini otak gue kenapa jadi konslet sih?’ Gary menghempaskan napasnya, lalu mengunyah roti Lauw kegemarannya lagi, kali ini yang rasa coklat sambil ia celup-celupin ke kopi Kapal Api panas tanpa gula. “Geus balik maneh? Tumben pertamax sampai di kosan?” ujar Jiro yang baru saja sampai, masih nenteng helm, pakai jaket kulit dan sarung tangan pasca motoran pulang kantor. “Weeeh, my brother udah mulih!” Kalau ini Danang yang hadir. Tangan kanan dan kirinya penuh buah-buahan, kayaknya habis ada diskon gede-gedean di Pasar Rebo. Jangan ditanya kenapa dia kerja di Jl. Raya Bogor tapi kosannya di Jagakarsa, Gary ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN