Gary pusing tujuh keliling! Pasalnya, begitu pulang dari melarikan diri sejenak, Megi tengah menangis. Nangisnya tuh persis anak kecil yang lepas dari radar emaknya di mall. Lebih ke panik sih daripada sedih. Panik karena Megi khawatir Gary udah ngga peduli sama dia. Capek dicuekin Megi akhirnya Gary memilih kabur. Absurd banget emang. Dan sudah lima belas menit berlalu, Megi masih sesenggukan. Gary mengangkat kedua tangannya, mengacak-acak surainya sendiri. Stress parah. “Lo tadi lagi tidur, babe. Gue nyari travel bag doang, buat nyimpen semvak,” jelas Gary. “Kenapa ngga bangunin?” sulut Megi lagi. “Ya ngga tega. Masa istri dari dini hari sampai pagi ngga bisa tidur gegara muntah-muntah, sekalinya lelap malah gue bangunin? Lagian gue cuma ke depan, bukan ke PIM.” “Tapi kan ngga keli