BAB 84: LAMARAN KE 45

1803 Kata

Satu bulan kembali berlalu. Taksi yang Gary tumpangi berhenti tepat di depan pintu masuk Keberangkatan Terminal Tiga Bandara Internasional Soekarno Hatta. Tanpa menunda apapun Gary segera turun dari kendaraan itu, melangkah cepat, menunjukkan tiket pada petugas di batas pintu, lalu melewati gate keamanan. Kepalanya ia putar ke segala arah, pandangannya ia sapukan, hingga di satu titik tatapan mereka bersirobok. Gary berjalan cepat dengan menggenggam handle koper, sementara Megi menunggu di tempatnya, merentangkan kedua tangan. Kekar tubuhnya, wanginya, deru napasnya, bahkan detak jantungnya … setiap detail yang Megi rindukan dari Gary. Dan kini, Megi memeluknya … erat. “Lama nunggu ya, Babe?” “Iya, sampe kangen banget ya Allah ….” Gary malah ngekek. “Kok lo ganteng banget sih,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN