BAB 92: AMANAH

1197 Kata

“Pak, bisa ngebut ga ke rumah sakit?” ujar Megi begitu Soleh memasukkan koper Megi ke dalam bagasi. Pintu keluar gerbang kedatangan internasional Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta empat bulan yang lalu. “Lha? Ngapa emang Non?” Soleh malah panik melihat wajah Megi yang nahan nangis. “Gary kecelakaan motor.” Ga pake loading, Soleh langsung ngangguk. Driver andalan Megi untuk antar jemput tugas bisnisnya langsung ngacir ke balik kemudi. Megi pun sama, duduk di kursi penumpang belakang. Begitu terdengar bunyi ‘klik’ dari sabuk pengaman yang Megi pakai, Soleh segera melajukan sedan yang dikemudikannya. Namanya Soleh, tapi jangan bayangin sosok yang kalem dan selow. Gaya ngomongnya kayak nyari musuh saban hari, senggol bacok, gampar kalau salah ngebacot. Padahal mah ga gitu juga,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN