“Megi?” “Hmm?” “Ada yang mau gue kasih tau ke lo, Babe.” “Oke.” “Gue … penyintas kekerasan seksual.” Sudah kali ke tiga terakhir sesi curhat di hadapan sang psikiater, namun Megi tetap tak bisa menahan air matanya setiap kali mendengar pengakuan Gary. “Kejadiannya waktu gue SD. Pelakunya Andaru dan Kasmirah, tangan kanannya Mami dan Papi. “Hari itu, Mami dan Papi lagi ikut pameran budaya. Buka stand batik. Kebetulan gue lagi ada karyawisata dari sekolah. Jadi, pulangnya gue dijemput dua orang tadi. “Mereka gandeng gue sepanjang jalan. Tapi, bukan jalan yang biasanya gue dan Mami lewatin. Jalan itu nantinya bakal ngelewatin belakang rumah gue. Juga Baby and Kids Shop yang Mami sukaaa banget bawa gue ke situ untuk beli mainan atau baju. Etalase tokonya warna-warni, ada boneka