Gary berdiri dari tempatnya duduk, begitupun Bagas. Belum apa-apa Bagas sudah pasang dua tinju di depan dadanya. “Ngapain lo?” sinis Gary. “Lo yang ngapain?” “Gue cuma pengen nyuruh lo hengkang dari resto ini. Gue mau makan, ga ketelen kalau ada makhluk septic tank kayak lo di sini!” “Apa lo bilang?” “Lo mau pergi baik-baik atau gue seret paksa?” Bagas murka. Ia beranjak ke belakang kursinya, mencari posisi yang lebih lowong untuk ber-duel dengan Gary, sementara kedua temannya mendengus malas. Bagas mengangkat satu tinjunya, ia layangkan ke wajah Gary. Gary menghindar, membuat Bagas kehilangan keseimbangannya. Sebelum Bagas benar-benar terjerembab, Gary menarik rambut di bagian belakang kepala Bagas. Sontak membuat Bagas berteriak kesakitan. “ANJING! SAKIT! LEPAS!” Bukann