Ayah Tasya sudah dipindahkan ke ruang ICU. Tasya langsung menemui sang ayah begitu diizinkan oleh dokter. Dia melihat ayahnya masih terbaring tak sadarkan diri di ranjang pasien dengan mengenakan baju rumah sakit. Ventilator masih terpasang di tubuh sang ayah untuk membantunya bernapas. Tasya meneteskan air mata melihat kondisi sang ayah. Meskipun dokter mengatakan kalau kondisinya saat ini cukup stabil, tapi Tasya belum bisa tenang sebelum melihat ayahnya kembali membuka mata dan sadarkan diri. “Ayah harus cepat bangun. Aku nggak mau ayah terus-menerus terbaring di ruangan ini,” kata Tasya, menggenggam tangan sang ayah yang terasa dingin di kulitnya. “Aku sayang Ayah,” lanjutnya mencium kening ayahnya. Setelah puas memandang ayahnya, Tasya akhirnya keluar ruangan ICU. Dia menemui Damar