Hari Sabtu tiba. Tasya dan ayahnya telah bersiap untuk menyambut kedatangan Damar bersama kedua orang tuanya. Menu makan malam sudah tertata rapi di atas meja makan, begitu juga dengan stoples-stoples kue sebagai jamuan di meja ruang tamu. Selepas maghrib, mereka duduk di ruang keluarga sambil mengobrol ringan untuk menunggu kedatangan tamu mereka. “Bagaimana sikap orang tua Damar terhadap kamu, Sayang?” tanya ayah Tasya , membuka percakapan. Dia menatap Tasya dengan sorot mata penasaran. “Mereka baik, Yah. Mama dan papa Mas Damar memperlakukan aku dengan baik saat aku berkunjung ke rumah mereka,” jelas Tasya. “Syukurlah kalau begitu. Ayah merasa lega mendengarnya, Sayang,” timpal ayah Tasya, tersenyum. Tasya balas tersenyum. Mama dan papa Damar memang memperlakukan Tasya dengan baik.