PROLOG

364 Kata
'Jodoh memang tidak selalu dipertemukan secepatnya, bukan?' [Awal] Seorang pria dengan celana jeans hitam dan baju putih polosnya keluar kamar dan menuruni anak tangga. Terlihat diruang tamu penuh dengan ibu-ibu dengan style mereka yang tak kalah jaman dengan anak remaja. Ketampanan pria itu membuat para wanita-wanita paruh baya itu lupa umur dalam sekejap. "Eh abang udah bangun? Sarapan dulu gih," Pinta Syera, Ibunda dari Kenzo Arsenio, sekaligus istri dari Galaksi Arsenio, Ayah Kenzo. Perpaduan dari kedua orang tuanya lah yang tampan dan cantik, hingga menciptakan wajah sesempurna Kenzo. "Ya ampun, si Kenzo makin ganteng aja sekarang, Ra. Kalo gue masih muda nih, udah gue embat," celetuk Caca, salah satu sahabat Syera. "Ck, inget umur, Ca. Suami lo si Nathan mau dikemanain, hm?" Semua pun terbahak. "Atau gak sama anak aku aja, say!" Ujar salah satu wanita yang lain. Syera terkekeh mendengar itu, "Aku gak pernah mau jodoh-jodohin anak aku, jeng. Kalo Kenzo suka sama seseorang, ya aku ikut Kenzonya aja," Syera terkekeh hingga membuat semua teman-teman arisannya berbinar, ibu idaman! Kenzo memang akui, Syera adalah Ibu terjempol sedunia. "Kenzo mau berangkat sekarang aja, Ma. Nanti makan disana aja," Kenzo langsung menyalam Ibunya dan yang lainnya satu persatu. Ada yang sempat-sempatnya mencubit pipinya hingga Kenzo risih. Ada juga yang menahan tangannya lama-lama, seakan mereka tak ingat umur. Pria itu langsung keluar dan mengeluarkan mobil sport hitamnya. ₩₩₩ Suara pertengkaran dua orang paruh baya dihalaman membuat seorang gadis yang tengah berdiri dibalkon kamarnya itu muak. Ia mendecih melihat kedua orang tuanya itu. Mereka saling memikirkan egonya masing-masing. Jangankan memikirkan Clarissa, bahkan Clarissa lompat ke bawah pun sekarang, mereka tak akan peduli. Beberapa saat kemudian mereka terlihat mereda. Yang wanita masuk setelah melempar pot pada si pria, dan pria itu pergi dengan mobilnya yang sudah berisi seorang bitch. Clarissa mengambil botol tequilanya. Hampir saja gadis itu meneguk langsung hingga habis dari botol. Tapi seorang pria merebutnya. "Jangan gila, Nay." Gumam pria itu. Vero Adinathan, kakak kandung dari Clarissa Adinayya, selisih satu tahun. "Gue udah pindahin lo ke sekolah gue. Jangan buat masalah lagi, oke?" Setelah mengucapkan itu, Vero mengelus puncak kepala Clarissa, lalu pergi. "Gue gak janji," gumamnya pelan. Lalu mengambil sepuntung rokok dan menyalakannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN